Headline News

Kekayaan Alam Riau Melimpah, Marak Tambang Emas Ilegal

13 Feb 2018

Teknologi

LifeStyle

Goa Dolok Pinapan, Saksi Sejarah dan Potensi Emas

Di perbatasan hutan belantara Sumatera Utara, tersem...

  • 09 Apr 2025
  • 0

Masjid Al-Furqon Mutibele, Lentera Islam dari Pedalaman


Di pelosok Desa Nekmese, Kecamatan Kie, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, kabar gembira datang bagi umat Islam. Masjid Al-Furqon Mutibele akhirnya berdiri megah di tengah perkampungan Muslim yang sebelumnya tak memiliki tempat ibadah yang layak. Pembangunan masjid ini menjadi jawaban atas doa dan harapan panjang para mualaf dan Muslim Mutibele yang selama ini menjalankan ibadah dalam keterbatasan.

Masjid tersebut secara resmi diresmikan pada Rabu, 15 November 2023, dalam sebuah acara tasyakur bini’mat yang penuh khidmat dan haru. Momen itu bukan hanya menjadi selebrasi bagi umat Muslim, melainkan juga simbol toleransi ketika masyarakat Kristiani turut hadir dan menyampaikan dukungan. Kehadiran lintas iman dalam peresmian masjid ini menunjukkan bahwa keharmonisan di pelosok negeri tetap terjaga dengan indah.

Pembangunan masjid ini tidak lepas dari peran besar para donatur dari berbagai penjuru yang tergabung dalam jaringan Sahabat Muslim. Melalui semangat gotong royong dan kepedulian terhadap dakwah di wilayah terpencil, mereka berhasil mewujudkan cita-cita warga Mutibele. Masjid yang dulu hanya angan-angan, kini berdiri kokoh sebagai pusat ibadah dan syiar Islam di pedalaman NTT.

Masjid Al-Furqon Mutibele bukan hanya bangunan fisik semata. Ia adalah simbol bangkitnya semangat dakwah dari daerah terpencil yang selama ini sering kali luput dari perhatian. Kini, suara adzan berkumandang dengan lantang di antara perbukitan Timor, menjadi pertanda hadirnya cahaya Islam yang menerangi kehidupan umat Muslim di sana.

Keberadaan masjid ini membawa harapan baru. Tidak hanya sebagai tempat shalat berjamaah, masjid juga akan difungsikan sebagai pusat pendidikan agama, tempat anak-anak mengenal huruf hijaiyah, membaca Al-Qur’an, dan memahami ajaran Islam dengan penuh cinta. Ini menjadi langkah awal untuk membentuk generasi Muslim pedalaman yang kuat dalam akidah dan akhlak.


Kampung Mutibele menjadi contoh nyata bagaimana Islam bisa tumbuh dengan damai di tengah dominasi mayoritas non-Muslim. Warga Muslim di sini tidak hanya menjalani agamanya, tetapi juga menjaga hubungan harmonis dengan tetangga yang berbeda keyakinan. Ini adalah dakwah nyata yang lebih kuat dari kata-kata, yaitu dengan akhlak mulia dan kehidupan yang saling menghormati.


Dengan berdirinya Masjid Al-Furqon, masyarakat Mutibele punya ruang baru untuk memperkuat solidaritas dan keimanan. Kegiatan seperti pengajian, peringatan hari besar Islam, hingga buka puasa bersama dapat diselenggarakan dengan lebih layak dan bermakna. Masjid ini bukan hanya rumah Allah, tapi juga rumah bagi persatuan dan peradaban umat di daerah terluar negeri.

Pembangunan masjid ini juga menunjukkan bahwa perhatian terhadap dakwah di pelosok negeri harus terus ditingkatkan. Di tengah segala keterbatasan akses dan fasilitas, semangat warga Mutibele untuk tetap teguh dalam Islam patut diapresiasi dan didukung oleh umat Muslim lainnya di seluruh dunia.
Perlu adanya sinergi antara masyarakat lokal, pemerintah, dan lembaga Islam untuk terus membina dan menguatkan komunitas Muslim pedalaman. Masjid Al-Furqon bisa menjadi pusat pelatihan dakwah dan pemberdayaan ekonomi berbasis umat, agar syiar Islam tidak hanya terdengar di mimbar, tapi juga terlihat dari kemajuan masyarakatnya.

Pemberitaan tentang masjid ini perlu diperluas agar dunia mengetahui bahwa Islam di Indonesia tidak hanya tumbuh di kota besar. Masjid-masjid seperti Al-Furqon Mutibele adalah bukti bahwa cahaya Islam menyala dari pelosok, dari desa-desa kecil yang penuh semangat menjaga akidah dan ukhuwah.

Media massa dan platform digital dapat menjadi sarana penting untuk menyuarakan perjuangan dakwah di pedalaman. Dokumentasi keberhasilan pembangunan masjid, kisah para mualaf, serta potret toleransi di Mutibele bisa menjadi narasi kuat untuk memperkenalkan wajah Islam Indonesia yang ramah dan damai ke dunia internasional.

Kampung seperti Mutibele membutuhkan lebih dari sekadar masjid fisik. Mereka perlu pembinaan, ustaz yang bisa menetap, program dakwah yang berkelanjutan, dan literasi keislaman yang kuat. Masjid Al-Furqon bisa menjadi titik awal perubahan besar jika semua elemen umat turut turun tangan.

Pendidikan menjadi kunci utama untuk menjaga keberlangsungan syiar Islam di Mutibele. Dengan masjid sebagai pusatnya, diharapkan akan lahir generasi muda yang mampu menjadi dai-dai lokal yang paham konteks budaya dan sosial masyarakat sekitarnya. Ini adalah langkah strategis agar dakwah tidak hanya bertahan, tapi tumbuh dan berkembang.

Dari masjid yang baru ini, semangat untuk memperkenalkan Islam yang penuh rahmat kepada dunia harus dimulai. Kampung kecil ini bisa menjadi inspirasi global jika kisahnya terus digaungkan. Masjid Al-Furqon Mutibele adalah bukti nyata bahwa kekuatan iman dan solidaritas umat bisa menembus keterbatasan geografis dan ekonomi.

Kebersamaan antara Muslim dan non-Muslim dalam mendukung pembangunan masjid juga patut dijadikan contoh. Di saat banyak wilayah lain mengalami ketegangan karena perbedaan, Mutibele menunjukkan bahwa toleransi bukan hanya mungkin, tapi nyata dan hidup dalam keseharian.

Suara adzan dari Mutibele kini tidak hanya didengar oleh warga kampung, tapi juga menggema hingga ke telinga umat Muslim di penjuru negeri yang mendukung pembangunan masjid ini. Mereka adalah bagian dari cerita besar tentang Islam yang membumi, mengakar, dan menyinari dalam kesunyian pedalaman.

Ke depan, program dakwah digital juga perlu dijangkau ke daerah seperti Mutibele. Dengan dukungan teknologi, para dai bisa terhubung dan dibina dari jarak jauh, sehingga syiar Islam tetap hidup meski berada di tempat yang jauh dari pusat peradaban.

Masjid Al-Furqon Mutibele adalah lembaran baru dalam sejarah dakwah Indonesia. Ia hadir bukan dengan gemerlap, tapi dengan keikhlasan dan harapan. Dari pedalaman NTT, cahaya Islam bersinar, menyapa dunia dengan pesan damai, persaudaraan, dan keteladanan.

Semoga masjid ini menjadi awal dari banyak masjid lain yang akan berdiri di pedalaman Nusantara, membangun peradaban Islam dari pinggiran, dan mengabarkan kepada dunia bahwa Islam Indonesia tumbuh dari kasih sayang dan semangat kebersamaan.


Tidak ada komentar:

Write a Comment

Bisnis

Musik

Politik

Opini

Sosial

Pilihan